Kamis, 06 Mei 2010

LANGKAH-LANGKAH USAHA KECIL BERTERNAK JANGKRIK

Celah-celah usaha kecil dalam mengatasi pengangguran di Indonesia merupakan jalan pintas dan mudah untuk dilaksanakan bagi mereka yang telah terkena imbas PHK di suatu perusahaan. Tentu saja seorang yang pada saat waktu terkena PHK terasa bingung dan gundah, dikarenakan orang tersebut telah kehilangan mata pencaharian guna menghidupi keluarga. Maka Media Usaha Kecil telah memberikan resep guna mengatasi hal tersebut.

Telah media usaha kecil terbitkan dalam Usaha Kecil Jamur Merang, Usaha Kecil Pembuatan Kecap, Usaha Kecil Pembuatan Tempe, maka untuk kali ini media usaha kecil memberikan resep
bagaimana kita berternak jangkrik.

Media Usaha Kecil yakin, dengan menenkuni usaha yang langka ini akan menjadi pembuka wacana anda untuk dapat mengawali bisnis anda. Karena manusia yang maju tidak hanya ditentukan oleh salah satu usaha yang digelutinya, melainnya banyak usaha yang ditekuninya. Semakin pengalaman dalam menekuni usaha-usaha kecil maka media usaha kecil menjamin dengan ketekunan dalam usaha akan menjadikan seseorang yang sukses. Kita tidak usah muluk-muluk untuk ingin menjadi orang nomor 1 di bisnis usaha kecil, tapi kita sukses dalam bisnis usaha kecil sudah merupakan nilai positif bagi kehidupan bisnis.

Memang sepintas bisnis berternak jangkrik ini kelihatan tidak berprospek cerah, namun ternyata media usaha kecil bersama tim telah survey ke peternak jangkrik ternyata hasil dari berternak jangkrik dapat untuk menghidupi keluarga. Maka lebih jelasnya ikutilah situs ini guna mengetahui bagaimana cara-cara berternak jangkrik.

Pembuatan tempat beternak jangkrik
Tempat berternak jangkrik dibuat persegi panjang ukutan panjang 160 cm dan lebar 80 cm dan tinggi 70 cm. Dibuat dari bahan triplek atau papan sejenisnya. Papan bagian atas dilapisi lakban yang licin memutar dengan lebar lakban 5 cm, bagian atas ditutup dengan kawat anyaman kecil dan diberi pintu lebar 20 cm. Banyaknya tempat ini disesuaikan dengan keperluan dalam berternak jangkrik. Misalkan 3 tempat dengan peruntukan sebagai berikut:

Tempat pertama.
Diperuntukan induk-induk jangkrik yang akan diternak

Tempat kedua.
Diperuntukan proses penetasan jangkrik dan proses pemeliharan anak jangkrik menjadi besar atau siap dijual.

Tempat ketiga.
Juga diperuntukan untuk proses penetasan jangkrik dan pemeliharan anak jangkrik menjadi besar atau siap dijual tahap kedua.
Begitu seterusnya sehingga dapat berlangsung secara terus menerus. Perlu diketahui bahwa induk-induk jangkrik dapat melakukan proses bertelur sebanyak 3 periode dan setelah itu jangkrik tidak produktif bahkan mati. Usia jangkrik yang laku keras dalam bisnis ini adalah usia yang sedang kira usia 2 minggu, para pembelinya adalah para penggemar burung peliharaan harga jual cukup lumayan yaitu 1 liter jangkrik dihargai Rp.20.000,- Lumayan bukan hanya dengan biaya sedikit dan ketekunan kita mendapatkan tambahan pendapatan yang lumayan.

Langkah-langkah pembudidayaan Jangkrik
Tempat pertama di isi dengan jangkrik 10 jangkrik berjenis kelamin perempuan, jenis jangkrik perempuan ini bulunya halus atau merata, dan 5 jangkrik berjenis kelamin laki-laki. Ciri dari jangkrik laki-laki adalah bulu atasnya kasar. Taruh tempat sebesar baki dengan diisi pasir yang lembut ( disaring ) kedalam tempat tersebut, taruhlah daun pisang kering secukupnya, diusahakan daun pisang tersebut jangan sampai menutupi tempat yang berisi pasir tadi, masukan daun caisin sebagai makanan jangkrik dan juga jangan sapai menutupi tempat yang berisi pasir lembut. Setiap hari pasir dibasahi dengan disemprot dengan semprotan, bisa semprotan pembersih kaca atau semprotan lainnya. Fungsi dari tempat yang berisi pasir yang lembut ini guna tempat bertelurnya sang jangkrik. Setelah 1 sampai 2 minggu amatilah pasir yang selalu dibasahi ini bila ada butiran putih-putih itu berarti telur jangkrik. Nah bila sudah banyak, pindahlah tempat pasir tadi ke tempat yang kedua, dan tempat pertama diganti tempat pasir yang lain guna menampung telur jangkrik lainnya.
Di tempat ke dua tempat pasir yang berisi telur tadi tiap pagi dan sore diperiksa, diusahakan pasir tempat penampungan telur tadi kering, bila kering basahilah kembali dengan semprotan. Maka setelah satu minggu akan terlihat telur tersebut sudah menetas jadi jangkrik, baru taruhlah makanan daun caisin di tempat kedua tersebut. Setelah 1 sampai 2 minggu jangkrik tersebut dapat dipanen dan dijual ke pasar. Begitu proses terus dilakukan secara terus menerus dan jangan lupa pembibitan kembali jangkrik untuk mengganti jangkrik tahap pertama. (Drs.Agus Triprasmoro )